Gerakan Bersama (Geber) Lawan Kemiskinan Ekstrim dan Stunting digalakkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang.

23 July 2023 artikel

"Gerakan Bersama (Geber) Lawan Kemiskinan Ekstrim dan Stunting digalakkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang untuk mengejar target pengentasan kemiskinan dan stunting. Peresmian secara serentak di 277 Desa/Kelurahan di seluruh Kecamatan se-Kabupaten Sumedang digelar di Desa Mekar Rahayu pada Jumat (24/2/2023).
"Jadi ini total football. Tidak hanya gerakan seremonial tapi betul-betul semuanya turun ke bawah dan langsung dieksekusi seperti ini. Saya bersyukur di lapangan para Kepala Dinas, Camat dan Perangkat Daerah banyak inovasinya, menjadikan kecamatan akseleratif menurunkan stuntingnya dan kemiskinan," kata Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir dalam keterangan tertulis, Jumat (24/2/2023).

Dony menerangkan gerakan itu berjalan dengan sumber dana berasal dari APBD, APBDes, BUMD, BUMN, BAZNAS dan sektor swasta.

"Jadi ini dikelola satu pintu oleh bagian logistik, kemudian didistribusikan ke lapangan. Stunting tidak hanya masalah makanan tambahan, tapi juga kesehatan ibu dan anak, sanitasi, BPJS dan lain sebagainya. Yang belum mempunyai BPJS balita tersebut kita berikan BPJS nya, sanitasinya di desa tersebut kita bangunkan karena sanitasi berdampak kepada stunting," terang Dony.

Terkait kemiskinan, Dony menyampaikan setiap ada lapangan pekerjaan akan diutamakan untuk masyarakat yang terdaftar di DTKS.

"Jadi ini dikeroyok bersama. Bupati, Wabup, Sekda, Kepala SKPPD, Camat dan semuanya nongkrongin. Saya bersyukur Forkopimda pun terlibat masuk di struktur. Demikian juga forkopimcam ikut terlibat. Jadi ini gerakan bersama Pemda, TNI, Polri dan seluruh kekuatan masyarakat. Mudah-mudahan dengan cara ini stunting dan kemiskinan di Kabupaten Sumedang bisa turun signifikan. Ini pendekatan ilmiah yang sistematis dan gerakan praktis di lapangan," papar Dony.

Dony menyampaikan pihaknya menargetkan untuk kemiskinan bisa turun dari 10,14% menjadi 9,14%. Sementara itu, untuk stunting berdasarkan data e-PPGBM yang by name by address dengan data valid (97 % balita ditimbang akurat sesuai standar), bisa turun dari 8,27 % menjadi 6,27%.

"Inilah target kami langsung by name by address. Sekarang ditambah udah disebar ke tiap desa bagaimana yang stunting bisa teratasi dan tidak ada stunting baru," terang Dony.

Dony menekankan penanganan stunting merupakan bagian dari Jihad dan cerminan bekerja yang sungguh-sungguh.

"Ini bukan hanya tugas negara. Dan bagi saya yang beragama Islam ini merupakan bagian dari jihad melawan kemiskinan. Ini konkret melawan kemiskinan dan Stunting. Kita tidak boleh meninggalkan generasi yang lemah, imannya, ekonominya dan fisiknya. Makanya sejak remaja putri harus sehat kuat tidak kurang darah," papar Dony.

"Ketika masuk pernikahan harus siap lahir batin dan berbagai penyuluhanya, serta ketika hamil pun betul-betul memeriksakan kandungannya dan ketika melahirkan menyusui anaknya selama dua tahun dan diberi asi eksklusif selama enam bulan. Jadi kalau anak-anak tidak stunting akan menjadi generasi yang kuat dan sehat dimasa yang akan datang. Itulah jihad kita tidak boleh meninggalkan generasi yang lemah dan tidak boleh meninggalkan masyarakat yang miskin," ujar Dony.

(akd/ega)

Sumber: [detikJabar](https://www.detik.com/jabar/jabar-gaskeun/d-6587610/pemkab-sumedang-geber-penanganan-kemiskinan-ekstrem-dan-stunting)"